Semakin berkembangnya olahraga bola basket di Indonesia ditandai dengan partisipasi anak-anak dimulai dari usia dini. Pada atlet usia muda sangat rentan terjadi cedera yang disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya flat foot yang banyak dialami oleh usia muda. Pada atlet basket sering mengalami cedera pada sendi engkel dan jika cedera tersebut berulang dapat menyebabkan terjadinya chronic ankle instability (CAI). Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data bentuk kaki dilakukan dengan menggunakan wet footprint test lalu dilanjutkan dengan pengukuran clarke’s angle. Pengambilan data CAI mengunakan kuesioner Identification of Functional Ankle Instability (IdFAI). Teknik pengambilan sampel menggunakan sistem total sampling dan didapatkan 35 responden dari klub basket Elite Bali dan Merpati Bali. Analisis data dilakukan dengan uji chi square didapatkan nilai p<0.05 yang berarti adanya hubungan antara flat footdengan CAI. Tetapi pada sampel hanya ditemukan 1 orang dengan flat foot sekaligus menderita CAI pada kaki kiri maupun kaki kanan. Dapat disimpulkan bahwa flat foot dapat disingkirkan menjadi faktor risiko dari terjadinya CAI. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk dapat mengeneralisasi hasil penelitian ini.
CITATION STYLE
Koeswandi, A. T., Muliani, M., Yuliana, Y., & Karmaya, I. N. M. (2022). HUBUNGAN FLAT FOOT DENGAN CHRONIC ANKLE INSTABILITY PADA ATLET BASKET KELOMPOK UMUR 14 TAHUN DI KLUB BASKET ELITE BALI DAN MERPATI BALI. E-Jurnal Medika Udayana, 11(10), 50. https://doi.org/10.24843/mu.2022.v11.i10.p08
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.