Konstruksi kelembagaan pendidikan Islam meliputi beberapa bentuk, bentuk pertama, pendidikan oleh diri sendiri. Kedua, pendidikan oleh lingkungan. Ketiga, pendidikan oleh orang lain. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis analisis deskriptif dengan merujuk pada sumber-sumber referensi sesuai dengan tema yang berhubungan. Pendidikan Islam memandang guru sebagai titik pusat pendidikan yang memiliki beberapa istilah. Mu’allim lebih menekankan atas guru itu sebagai pengajar, penyampai ilmu dan pengetahuan. Mu’addib menekankan guru sebagai pembina akhlak dan moralitas siswanya supaya kelak menjadi teladan bagi orang lain. Murabbi mengandung arti mengembangkan dan memelihara aspek jasmani dan rohani murid dengan menambahkan sifat kasih sayang guru harus memiliki adab yang baik yang akan digunakan sebagai contoh siswanya agar mereka meniru apa yang dilakukan gurunya dan dikatakan gurunya. Substansi pendidikan Islam merupakn Sumber pendidikan Islam yaitu Al Qur’an dan as Sunnah dengan menggunakan dasar pendidikan Islam meliputi dasar Ibadah, dasar Syariat (cara untuk mengajarkan ajaran agama Islam) dan dasar rasional (pembelajaran kehidupan manusia beserta alam sekitarnya)
CITATION STYLE
Albab, H. A. U. (2022). KONSTRUKSI KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM: EKSISTENSI DAN RELEVANSI MENDIDIK ANAK USIA DINI. JCE (Journal of Childhood Education), 5(2), 559. https://doi.org/10.30736/jce.v5i2.724
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.