Asap rokok mengandung radikal bebas yang dapat menyebabkan proses inflamasi pada saluran nafas. Peningkatan jumlah sel radang pada alveolus paru dapat semakin meningkatkan kondisi stres oksidatif dikarenakan sel radang juga memicu timbulnya radikal bebas. Oleh karena itu, pemberian antioksidan diharapkan dapat mengurangi proses keradangan pada alveolus paru. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian jus tomat, yang mengandung likopen, betakaroten, dan vitamin c, terhadap penurunan jumlah sel radang alveolus tikus Wistar jantan yang dipapar asap rokok subkronik. Pemaparan asap rokok dilakukan selama 9 minggu menggunakan smoking pump, dilanjutkan dengan pemberian jus tomat dengan dosis 1,15; 2,3; dan 4,6 ml/tikus perhari selama 3 minggu. Setelah 12 minggu, jaringan paru setiap tikus diambil, kemudian dibuat sediaan histopatologi dengan pengecatan HE. Sediaan diamati menggunakan mikroskop pada 10 lapang pandang untuk dilakukan penghitungan jumlah sel radang (neutrofil, limfosit, makrofag) yang terdapat pada septa interalveolaris. Data dianalisis menggunakan One-Way ANOVA dilanjutkan uji Post hoc Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus tomat dapat menyebabkan penurunan jumlah sel radang di alveolus pada ketiga dosis yang diberikan (p=0,000). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis jus tomat (0; 1,15; 2,3; 4,6 ml/hari) maka akan semakin menurunkan jumlah sel radang di alveolus (r= -0,868; p=0,000). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian jus tomat setelah paparan asap rokok dapat menurunkan jumlah sel radang di alveolus.
CITATION STYLE
Mustika, D., & Subandi, S. (2018). Pengaruh Pemberian Jus Tomat (Solanum lycopersicum) terhadap Jumlah Sel Radang di Alveolus Tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang Dipapar Asap Rokok Kretek Subkronik. Journal of Islamic Medicine, 2(1), 16. https://doi.org/10.18860/jim.v2i1.5010
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.