Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.Kesehatan lingkungan dari sudut pandang kebersihan yang buruk menyebabkan gangguan pencernaan, yang mempengaruhi nutrisi pertumbuhan dan berubah menjadi resistensi terhadap infeksi, sehingga anak kecil berisiko mengalami keterlambatan pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebersihan lingkungan terhadap kejadian stunting pada anak di Desa Duampanua Kecamatan Anreapi. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dan pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan observasi. Pengambambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik random sampling. Populasi dalam penelitian ini ialah 300 balita. Jumlah sampel ialah 75 balita. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara pengelolaan air minum (p=0,010), sarana jamban (p=0,002), dan saluran pembuangan air limbah (p=0,013) terhadap kejadian stunting di Desa Duampanua.Saran dalam penelitian ini diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya sanitarian untuk memberikan informasi kesehatan terkait dengan penggunaan air bersih, penggunaan jamban dalam buang air besar, serta pengelolaan air limbah, umumnya punya prevalensi stunting yang tinggi. Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.Kesehatan lingkungan dari sudut pandang kebersihan yang buruk menyebabkan gangguan pencernaan, yang mempengaruhi nutrisi pertumbuhan dan berubah menjadi resistensi terhadap infeksi, sehingga anak kecil berisiko mengalami keterlambatan pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebersihan lingkungan terhadap kejadian stunting pada anak di Desa Duampanua Kecamatan Anreapi. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dan pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan observasi. Pengambambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik random sampling. Populasi dalam penelitian ini ialah 300 balita. Jumlah sampel ialah 75 balita. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara pengelolaan air minum (p=0,010), sarana jamban (p=0,002), dan saluran pembuangan air limbah (p=0,013) terhadap kejadian stunting di Desa Duampanua.Saran dalam penelitian ini diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya sanitarian untuk memberikan informasi kesehatan terkait dengan penggunaan air bersih, penggunaan jamban dalam buang air besar, serta pengelolaan air limbah, umumnya punya prevalensi stunting yang tinggi.
CITATION STYLE
Anwar, M., Sukmawati, S., & Riska, R. (2023). PENGARUH PENGELOLAAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI DESA DUAMPANUA KECAMATAN ANREAPI TAHUN 2023. Journal Peqguruang: Conference Series, 5(2), 898. https://doi.org/10.35329/jp.v5i2.4515
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.