Aplikasi stimulan dengan bahan aktif etefon pada tanaman karet umumnya digunakan untuk meningkatkan produksi lateks. Namun demikian, penggunaannya juga mengakibatkan kerugian baik dari aspek fisiologis tanaman maupun stabilitas margin keuntungan. Sejak tahun 2017, sebagian besar tanaman karet di Indonesia terserang penyakit gugur daun berkelanjutan yang menyebabkan sedikit daun hampir sepanjang tahun dan berimplikasi pada perubahan pola produksi. Hal tersebut perlu diantisipasi dengan aplikasi stimulan yang tepat agar produksi optimal tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi stimulan etefon konsentrasi rendah yang diperkaya dengan senyawa antioksidan pada produksi tanaman karet. Penelitian ini dilakukan selama September 2021-Mei 2022 menggunakan tanaman karet berumur 8 dan 13 tahun. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan stimulan konsentrasi etefon 1% diperkaya senyawa antioksidan (etefon plus siap pakai) dan etefon 2,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan etefon plus pada B0-2 memiliki produksi yang tidak berbeda nyata dibanding perlakuan stimulan konsentrasi 2,5%. Sementara, produksi pada panel B0-1 perlakuan stimulasn plus nyata lebih tinggi 46,05% dibandingkan stimulan konsentrasi 2,5%. Posisi panel sangat menentukan respon tanaman terhadap penggunaan stimulan. Secara umum, penggunaan stimulan etefon plus konsentrasi 1% cukup efisien dalam meningkatkan produksi karena produksinya setara dengan konsentrasi 2,5% pada kondisi terserang penyakit gugur daun sekunder. Berdasarkan sisi ekonomis, nilai R/C ratio dari aplikasi stimulan konsentrasi 1% sebesar 1,21 dengan harga pokok produksi Rp 16.476 dan 0,89 pada konsentrasi stimulan 2,5%. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan stimulan etefon plus konsentrasi 1% dapat menjadi alternatif stimulan konsentrasi rendah saat kondisi tanaman terserang gugur daun sekunder.
CITATION STYLE
Andriyanto, M. (2023). KAJIAN STIMULAN ETEFON ANTIOKSIDAN KONSENTRASI RENDAH TERHADAP PRODUKSI KARET (Hevea brasiliensis) SAAT GUGUR DAUN SEKUNDER. Warta Perkaretan, 41(2), 69–78. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v41i2.859
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.