Telah dilakukan dan divalidasi metode analisis glibenklamid dalam plasma menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik dengan pretreatment menggunakan SPE C-18 dan SPE-MIP monomer akrilamid. 1 mL metanol dan 1 mL akuabides digunakan sebagai conditioning agent, 1 mL metanol 5% dalam akuabides digunakan sebagai washing agent, dan 1 mL asetonitril digunakan sebagai eluting agent. Hasil ekstraksi dianalisis menggunakan kolom C18 (Shimadzu) 150 x 4,6 mm, ukuran partkel 5 µm, fase gerak 55:45 v/v asetonitril dan triflouro acid 0,1% dengan kecepatan alir 1 mL/menit, deteksi dilakukan pada 227 nm dengan standar internal gliklazid. Metode analisis divalidasi berdasarkan parameter linieritas, presisi, akurasi, selektivitas/spesifisitas, Limit of Detection (LOD), Limit of Quantification (LOQ) dan kesesuaian sistem. Dapat disimpulkan bahwa metode analisis yang digunakan memiliki validitas sesuai dengan yang dipersyaratkan dan SPE-MIP monomer akrilamid memberikan hasil ekstrasi yang lebih optimal dibandingkan dengan SPE C-18.
CITATION STYLE
Hasanah, A. N. (2016). Optimasi Kondisi Pemisahan Glibenklamid Kombinasi Metformin dengan KCKT-SPE MIP Akrilamid. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 3(2), 38. https://doi.org/10.15416/ijpst.v3i2.8527
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.