Abstrak Latar Belakang: perokok aktif merupakan orang yang mengonsumsi rokok secara rutin walaupun itu hanya satu batang dalam sehari. Merokok dapat menjadi faktor risiko timbulnya gejala permasalahan suara. Perempuan perokok diduga memiliki risiko terkena gangguan suara lebih tinggi dibanding laki-laki perokok. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan status perokok dengan gejala permasalahan suara pada perempuan dewasa di Surakarta. Metode: rancangan penelitian ini menggunakan cross-sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi perempuan dewasa perokok konvensional berusia 18-40 tahun. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat lalu diuji menggunakan Spearman Ranks. Hasil Penelitian: hasil analisis membuktikan bahwa terdapat hubungan antara status perokok dengan gejala permasalahan suara pada perempuan dewasa di Surakarta. (p = 0,017 r = 0,433). Kesimpulan: penelitian dengan responden usia 18-26 tahun. Skor rata-rata yang didapat responden yaitu 13,2. Hal tersebut berarti semakin tinggi skor yang didapat responden maka semakin tinggi pula risiko permasalahan suara yang dialami responden. Terdapat hubungan signifikan antara status perokok dengan gejala permasalahan suara. Kata Kunci: Perokok Perempuan, Gejala Permasalahan Suara, Durasi merokok
CITATION STYLE
Juliana, C., & Tirtawati, D. (2023). Hubungan Status Perokok dengan Gejala Permasalahan Suara pada Perempuan Dewasa di Surakarta. Jurnal Terapi Wicara Dan Bahasa, 1(2), 399–409. https://doi.org/10.59686/jtwb.v1i2.33
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.