Model Pengelolaan Sampah Pasar Tradisional Berbasis Circular Economy

  • Rofifah H
  • Tarlani T
N/ACitations
Citations of this article
32Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract. In almost all regions in Indonesia, the existence of waste is still a complex problem. Waste management can be referred to as an 'entrance' as well as an 'obstacle' to achieving sustainable development targets. The circular economy model has the advantage of trying to extend the life cycle of a product, raw materials and existing resources so that they can be used as long as possible and have value. The condition of the waste at the Caringin wholesale market greatly influences the quality of the surrounding environment which has caused air pollution due to the accumulation of waste that has not been managed properly, and has a major impact on public health, and flooding in the Caringin wholesale market often occurs during the rainy season. The purpose of this research is "to formulate a circular economy concept-based waste management model in the case study of the Caringin wholesale market". The method used in this study is the mix method. Data collection techniques in this study were interviews, literature studies and observation. The analytical method used is waste generation analysis, stakeholder capacity analysis and descriptive analysis using flowchart symbols. The amount of waste generation at the Caringin wholesale market is 72 tonnes/day, with 71.28 tonnes/day of organic waste and 1.3 tonnes/day of inorganic waste. The waste management scenario produces a simple modeling, a combined scenario is obtained between stakeholders, each of which will process Caringin Main Market waste towards Zero Waste based on a Circular Economy. The profit obtained from waste management is IDR 2,094,150,000/month. Abstrak. Hampir di seluruh wilayah di Indonesia keberadaan sampah sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang kompleks. Pengelolaan sampah bisa disebut sebagai ‘pintu masuk’ dan juga ‘penghambat’ untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan. Model Circular economy memiliki kelebihan yaitu berupaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin dan memiliki value. Kondisi sampah di pasar induk Caringin ini sangat berpengaruh terhadap kualitas lingkungan sekitar yang telah menimbulkan polusi udara akibat penumpukan sampah yang belum terkelola dengan baik, dan berdampak besar pada kesehatan masyarakat, serta banjir di lingkungan pasar induk Caringin sering terjadi ketika musim hujan. Tujuan dari penelitian ini yaitu “Merumuskan model pengelolaan sampah berbasis konsep circular economy pada studi kasus pasar induk Caringin“. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, studi literatur dan observasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis timbulan sampah, analisis kemampuan stakeholder serta analisis deskriptif dengan symbol flowchart. Jumlah timbulan sampah di pasar induk caringin adalah 72 ton/hari dengan 71,28 ton/hari sampah organik dan 1,3 ton/hari anorganik. Skenario pengelolaan sampah menghasilkan pemodelan sederhana, didapatkan skenario gabungan antar stakeholder yang masing-masing nya akan mengolah sampah Pasar Induk Caringin menuju Zero Waste yang berbasis Circular Economy. Keuntungan yang didapatkan dari adanya pengelolaan sampah adalah sebesar Rp2.094.150.000/bulan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rofifah, H., & Tarlani, T. (2023). Model Pengelolaan Sampah Pasar Tradisional Berbasis Circular Economy. Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning, 3(2), 312–320. https://doi.org/10.29313/bcsurp.v3i2.8243

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free