Potensi peningkatan efek sedasi dan gangguan ritme jantung pada pengobatan skizofrenia

  • Julaeha J
  • Nurhaliza
N/ACitations
Citations of this article
23Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Skizofrenia paranoid merupakan tipe skizofrenia yang paling banyak diderita di berbagai negara.   Gejala psikosis yang dialami berupa delusi yang secara relatif stabil, seringkali bersifat paranoid, biasanya disertai dengan halusinasi, terutama halusinasi pendengaran, dan gangguan persepsi. Pasien “X” berumur 22 tahun dirawat dan didiagnosa skizofrenia paranoid dengan keluhan gelisa selama 4 hari terakhir, emosi labil, teriak-teriak, memukul, mengancam akan membunuh. Pasien mendapatkan terapi risperidon 2 mg, lorazepam 1 mg, trifluoferazin 5 m, dan olanzapin 5 mg. Masalah terkait obat yang ditemukan adalah adanya interaksi obat risperidon dengan lorazepam, yaitu dapat meningkatkan sedasi dan trifluoferazin dengan risperidon dapat memperpanjang interval QT. Pemantauan perbaikan gejala psikosis, efek sedasi dan gangguan ritme jantung perlu dilakukan utuk memastikan keberhasilan dan keamanan dari terapi yang diberikan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Julaeha, J., & Nurhaliza. (2022). Potensi peningkatan efek sedasi dan gangguan ritme jantung pada pengobatan skizofrenia. Journal Borneo, 2(2), 19–24. https://doi.org/10.57174/jborn.v2i2.26

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free