Tingkat pemanfaatan ikan kakap putih di peraian Kabupaten Mimika cenderung meningkat setiap tahun, karena jenis ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kondisi ini biasanya menjadi pemicu untuk menggunakan teknologi penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan dalam meningkatkan hasil tangkapan. Pengembangan teknologi penangkapan ikan tepat guna di perairan Mimika harus mempertimbangkan potensi lestari ikan kakap putih, aspek sosial dan ekonomi nelayan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi lestari SDI kakap putih, menentukan peluang pengembangan perikanan kakap putih, mengeksplorasi teknologi penangkapan ikan kakap putih yang tepat guna, dan menentukan strategi pengembangan dalam usaha penangkapan kakap putih di perairan Kabupaten Mimika. Metode penelitian yang digunakan adalah survei melalui kegiatan experimental fishing. Data dianalisis dengan pendekatan model bio-ekonomi, multicriteria analysis dan analitycal hierarchy process. Dugaan potensi lestari ikan kakap putih di perairan Mimika adalah 8.348 ton/tahun, dan upaya penangkapan optimum 970.122 trip/tahun. Peluang pengembangan pada kondisi pengelolaan MSY adalah 6,807 ton/tahun, sedangkan pada kondisi pengelolaan MEY 6.553 ton/tahun. Teknologi tepat guna dalam penangkapan kakap putih di perairan Mimika adalah jaring insang dan pancing ulur, tetapi jaring insang lebih menguntungkan dibandingkan pancing ulur. Jaring insang menjadi prioritas pertama untuk dikembangkan dengan melakukan strategi pembinaan nelayan, dan kerjasama antar pelaku untuk meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan nelayan.
CITATION STYLE
Simbolon, D., Purbayanto, A., Astarini, J. E., & Simanungkalit, W. (2017). EKSPLORASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PENANGKAPAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DI KABUPATEN MIMIKA. Jurnal Teknologi Perikanan Dan Kelautan, 2(1), 11–24. https://doi.org/10.24319/jtpk.2.11-24
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.