Jumlah lansia meningkat menyebabkan masalah di bidang kesehatan. Deteksi dini kesehatan dapat dilakukan pada kegiatan posyandu lansia melalui kader kesehatan desa. Sehingga diperlukan pelatihan untuk memperoleh wawasan dan keterampilan dalam melakukan deteksi dini kesehatan lansia. Mengetahui pengaruh pelatihan deteksi dini kesehatan kognitif lansia terhadap pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan di Desa Suro Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain pre experimental one group pretest posttest. Populasi dan sampel berjumlah 40 kader kesehatan di desa Suro yang diambil melalui teknik total sampling. Instrument yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan kader yaitu kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Paired t test. Nilai rerata pengetahuan pretest dan posttest yaitu 65.5 menjadi 75.5, nilai rerata keterampilan SPMSQ 44.85 menjadi 76.55, keterampilan MMSE 39.55 menjadi 77.9 dengan nilai signifikasi pengetahuan dan keterampilan kader 0.000 < 0.005 artinya terdapat pengaruh pelatihan deteksi dini kesehatan kognitif lansia terhadap pengetahuan dan keterampilan kader. Pelatihan merupakan metode yang efektif diberikan untuk kader, dengan adanya pelatihan dapat memberikan pengalaman secara langsung bagi kader kesehatan sehingga pemahaman lebih kuat dan mudah untuk diingat. Kata Kunci : SPMSQ MMSE, Kader kesehatan, Pelatihan
CITATION STYLE
Yusanti, D., & Riyaningrum, W. (2023). Pengaruh Pelatihan Deteksi Dini Kesehatan Kognitif Lansia Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader di Desa Suro Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 3(3), 586–594. https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i3.9615
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.