LATAR BELAKANG Pada zaman modern ini, gadget tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa. Remaja dan anak- anak pun sudah menggunakannya. Masa kanak-kanak merupakan masa keemasan yang merupakan periode kondusif tumbuh kembang anak. Banyak orang tua yang sudah memberikan dan membiarkan anak bermain gadget. Gadget dapat memberikan dampak negatif yang mengganggu perkembangan anak. Gangguan Pemusatan Pikiran dan Hiperaktivitas (GPPH) merupakan gangguan perilaku yang ditandai dengan penurunan perhatian, perilaku hiperaktif dan impulsif. GPPH muncul mulai masa kanak-kanak dan dapat menetap hingga remaja maupun dewasa. Paparan gadget yang berlebihan diduga menjadi salah satu faktor pencetus GPPH. TUJUAN PENELITIAN Mengetahui hubungan intensitas bermain gadget dengan kejadian suspek GPPH. METODE Penelitian dilakukan terhadap 92 murid TK dan SD di Jakarta Barat pada bulan September- November 2019. Metode penelitian adalah potong silang. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner identitas dan intensitas bermain gadget dan kuesioner Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia (SPPAHI) untuk deteksi dini GPPH pada anak. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0,05. HASIL Uji chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan suspek GPPH p=0.625 (p>0.05), terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan suspek GPPHp=0.000 (p<0.05), serta terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas bermain gadget dengan suspek GPPH p=0.000 (p<0.05). KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan intensitas bermain gadget dengan suspek GPPH pada anak.
CITATION STYLE
PA, P., & Alvina, A. (2022). Intensitas Bermain Gadget dengan Suspek Gangguan Pemusatan Pikiran dan Hiperaktivitas (GPPH) pada Anak. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 5(2), 61–68. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2022.v5.61-68
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.