Pada metode-metode awal, saat media informasi dan teknologi yang belum begitu maju, semua sumur di bor secara vertikal kebawah. Pengeboran berarah lahir dan berkembang dari kebutuhan pengeboran lubang sumur ke berbagai arah, tidak hanya kebawah. Peralatan pengeboran khusus dan bermacam metode digunakan untuk mengubah arah pemboran dari vertikal ke arah tertentu atau bahkan kearah horizontal dengan tujuan untuk mencapai target yang tidak dapat dicapai dengan metode pemboran biasa. Program pemboran yang efisien harus didesain secara hati-hati. Desain dapat dikatakan sukses jika memiliki well path yang mudah untuk dibor, kesiapan untuk casing, dan menimalisir hole problem. Well path yang didesain pada sumur ini memiliki BUR sebesar 2.71°/100 ft dengan final inclination sebesar 15.42°. Sumur ini memiliki kedalaman target di 1875 ft dan total kedalaman di 2200 ft. Setelah well path selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah memilih bottom hole assembly yang tepat dan mendesain drillpipe agar sesuai dengan kondisi operasi pemboran sumur ini. Desain ini harus sesuai dengan parameter-parameter dalam pengeboran berarah seperti adanya kemungkinan collapse, adanya kemungkinan pipa putus, serta adanya drag dan torsi.
CITATION STYLE
Suryakusuma, K. A. (2020). Drillstring Design untuk Directional Drilling pada Sumur X Lapangan Y. Majalah Ilmiah Swara Patra, 10(1), 15–24. https://doi.org/10.37525/sp/2020-1/238
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.