Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan prefiks bahasa Sangir dan bahasa Visaya dari segi bentuk. 2) Untuk mendeskripsikan morfem terikat bahasa Sangir dan bahasa Visaya dari segi makna.3) Untuk mendeskripsikan morfem terikat bahasa Sangir dan bahasa Visaya dari segi fungsi. 4)Untuk mendeskripsikan implikasinya dalam pembelajaran bahasa daerahdi Pulau Kawio Kecamatan Kepulauan Marore. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif sinkronis. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cakap semuka. Data bersumber dari data lisan sebagai data utama, sedangkan data tertulis diperoleh dari hasil penelitian terdahulu serta naskah-naskah relevan dengan topik penelitian. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode padan dengan teknik HBS (Hubung Banding Sama) dan HBB (Hubung Banding Beda). Sumber data penelitan ini adalah tuturan atau ujaran lisan bahasa Sangir dan bahasa Visaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dari segi bentuk, prefiks bahasa Sangir berbeda dengan prefiks bahasa Visaya. prefiks bahasa Sangir dimarkahi oleh /me-/, /ni-/, /na-/ atau /kina-/. Sedangkan prefiks bahasa Visaya dimarkahi oleh /ma-/, /gi-/, dan /na-/.(2) Proses pengimbuhan khususnya awalan (prefiks) yang membentuk verba aktif, dalam bahasa Sangir dan bahasa Visaya dapat terjadi nasalisasi seperti bahasa Sangir /suhude/ à /menuhude/ ‘mendorong’; /deso/ à /mendeso/ ‘menyimpan’; bahasa Visaya /tuklud/ à /manuklud/.Prefiks yang dimarkahi /ni-/ dalam bahasa Sangir yang diikuti kata dasar dengan fonem awal mengalami perubahan. Dalam bahasa Visaya, pertemuan prefiks /gi-/ yang diikuti kata dasar tidak mengalami perubahan. (4) Prefiks yang dimarkahi /na-/ atau /kina-/ dalam bahasa Sangir yang diikuti kata dasar yang diawali fonem /s/, /b/, /d/ terjadi perubahan pada fonem awal kata dasar tersebut, pada bahasa Visaya, tidak terjadi perubahan. (5) Dari segi makna, prefiks bahasa Sangir dan bahasa Visaya memiliki persamaan yaitu membentuk verba aktif, ‘melakukan pekerjaan’ verba pasif ‘dikenai pekerjaan’, tidak sengaja, sudah dilaksanakan.(6) (1) Prefiks bahasa Sangir dan bahasa Visaya,/me-/ berfungsi untuk membentuk kata kerja.2) Prefiks sebagai (awalan) /di-/ memiliki fungsi untuk membentuk kata kerja.3) Prefiks sebagai (awalan) /ter-/ fungsi dari awalan ini ialah membentuk kata sifat atau kata kerja pasif.
CITATION STYLE
Pangumpia, H. M. (2022). KOMPARASI PREFIKS BAHASA SANGIR DAN BAHASA VISAYA DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH DI PULAU KAWIO KECAMATAN KEPULAUAN MARORE. KOMPETENSI, 2(9), 1647–1652. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v2i9.5068
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.