Predikat bekas narapidana memberikan beban yang amat berat, penuh tantangan dan pandangan penuh curiga dari masyarakat kepada setiap mantan narapidana. Narapidana yang akan kembali ke tengah masyarakat memiliki beberapa reaksi emosional, salah satunya adalah kecemasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan kecemasan narapidana dan metode kuantitatif untuk melihat peran terapi penerimaan dan komitmen dalam mengurangi kecemasan narapidana menjelang pembebasan. Kecemasan pada narapidana diukur dengan Beck Anxiety Inventory yang mengandung 21 pertanyaan berfokus pada gejala somatik kecemasan. Subyek dalam penelitan ini adalah 5 narapidana yang mengalami kecemasan. Teknik pengambilan sample menggunakan metode purposive sampling. Pemberian terapi penerimaan dan komitmen pada 5 subyek penelitian sebanyak 5 sesi. Dalam penelitian ini, terapi penerimaan dan komitmen terbukti dapat mengurangi kecemasan pada warga binaan menjelang pembebasan bersyarat dengan menunjukan perubahan ke arah yang positif. Keberhasilan terapi penerimaan dan komitmen juga dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan dari masing-masing narapidana sebagai sebuah kelompok (kelompok dukungan).
CITATION STYLE
Joseph, M. C. (2018). PENERAPAN TERAPI PENERIMAAN DAN KOMITMEN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA NARAPIDANA MENJELANG PEMBEBASAN BERSYARAT DI LAPAS X. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 239. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i2.965
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.