Kajian ini berusaha memberikan telaah kritis serta gagasan tambahan terhadap konsep social entrepreneurship dalam konteks ekonomi-politik yang lebih luas di Indonesia. Kajian ini beragumen bahwa narasi sosial entrepreneurship yang ada saat ini cenderung problematis dan anti politik, maka dari itu perlu dikritisi. Pertama, karena konsep social entrepreneurship dibaca sebatas dorongan untuk menciptakan komoditas yang bisa diperjualbelikan. Kedua, social entrepreneurship bisa dikatakan mempunyai corak liberalisme sosial dan cenderung melanggengkan sistem ekonomi neoliberalisme. Ketiga, social entrepreneurship cenderung melihat kondisi marginal terbatas pada aspek teknis, dan mengabaikan aspek politis yang menyebabkan marginalisasi terjadi. Untuk itu, penulis menawarkan solusi berupa penambahan gagasan metapolitik sebagai ‘cangkang’ dari social entrepreneurship, agar supaya social entrepreneurship tidak hanya melakukan pemberdayaan yang sifatnya ekonomi semata namun mampu mengemansipasi kaum marginal. Untuk memperkuat argumentasi penulis terkait solusi yang ditawarkan, penulis mengambil contoh kasus seorang pemuda di Magelang yang berhasil mengemansipasi petani cabai melalui aksi-aksi metapolitik. Dengan adanya kajian ini, diharapkan dapat memberikan perspektif baru tentang social entrepreneurship itu sendiri.
CITATION STYLE
Arifin, B. (2017). PEMBERDAYAAN MENUJU EMANSIPASI : Telaah Kritis Terhadap Social Entrepreneurship dan Tawaran Untuk Pembebasan Kaum Marjinal. Sosio Informa, 3(3). https://doi.org/10.33007/inf.v3i3.1057
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.