Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mengkonstruksi berpikir kritis. Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 8 Kota Surakarta tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 762 siswa, dengan jumlah sampel 200 siswa. Populasi memilih sampel secara acak dari setiap kelas. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan berpikir kritis siswa melalui angket dengan nomor angket 20 pernyataan. Lembar angket dikembangkan berdasarkan 6 indikator yang menjadi fokus penelitian. Indikator yang dimaksud adalah diskusi yang mampu mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, membuat kesimpulan, mempertanyakan dan menilai hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika dilihat dari rata-rata tingkat prestasi belajar siswa pada setiap indikator, rata-rata ketercapaian pada indikator menganalisis argumentasi adalah 72,28%, pada indikator kemampuan bertanya 78,55%, pada indikator menjawab pertanyaan sebesar 78. ,35%, pada indikator pemecahan masalah sebesar 61,95%, pada indikator membuat kesimpulan sebesar 55,45%, dan pada indikator keterampilan mengevaluasi dan mengevaluasi hasil observasi sebesar 72,50%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara umum siswa SMP Negeri 8 Surakarta memiliki kemampuan berpikir kritis dengan kriteria cukup kritis, dengan 8 siswa tergolong sangat tidak kritis (4%), yang tergolong tidak kritis sebanyak 47 siswa (23,5%). ), yang tergolong cukup kritis sebanyak 133 siswa (66,5%), yang tergolong kritis sebanyak 10 siswa (5%), dan yang tergolong sangat kritis sebanyak 2 siswa (1%). Hal ini membuktikan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih perlu dilatih lebih lanjut agar dapat ditingkatkan.
CITATION STYLE
Khoirudin, R., Ashad, & Moh. Masykuri. (2022). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Pembelajaran IPA. Jurnal Ilmiah Profesi Guru (JIPG), 3(2), 150–161. https://doi.org/10.30738/jipg.vol3.no2.a12716
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.