Latar Belakang : Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, pravalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosa kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasarkan gejala 24,7%. Pravalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan tertinggi di bali 19,3% sedangkan berdasarkan gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur 33,1%, jawa barat 32,1%, DKI Jakarta 21,8% jika dilihat dari karakteristik umur , pravalensi tertinggi pada umur ≥ 75 tahun (54,8%) penderita wanita juga lebih banyak (27,5%) dibandingkan dengan pria (21,8%)(Riskesdas, 2013) Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. H. Soewondo kendal pada bulan November 2017 dengan menggunakan sampel sebanyak 8 orang partisipan dengan metode quasi eksperimen jenis pretest-posttest. Tujuan : mengetahui pengaruh penggunaan Micro Wave Diathermy, Latihan aktif, Resisted active exercise dan Hold Relax pada osteoarthritis genu Hasil : uji normalitas data dengan saphiro-wilk test mendapatkan hasil distribusi data normal dengan nilai sig. untuk VAS sebelum terapi 0.168, VAS sesudah terapi 0.273, LGS sebelum terapi 0.592, LGS sesudah terapi 0.476, skor Jette sebelum terapi 0.507 dan skor Jette setelah terapi 0.501. uji hipotesis menggunakan paired sample t test didapatkan hasil berupa perubahan signifikan antara sebelum terapi dibandingkan dengan setelah terapi ditunjukan dengan sig. (2-tailed) untuk VAS 0,000, sig. (2-tailed) untuk LGS 0,001 dan sig. (2-tailed) untuk skor Jette 0,000. Kesimpulan : intervensi fisioterapi berupa Micro Wave Diathermy, Latihan aktif, Resisted active exercise dan Hold Relax terbukti mampu menurunkan derajat nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan Kemampuan fungsional aktivitas lutut partisipan.
CITATION STYLE
Purnomo, D., Abidin, Z., & Wicaksono, R. D. (2017). PENGARUH MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA OSTEOARTHRITIS GENU. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 1(2), 10–17. https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v1i2.55
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.