Penelitian mengenai makna kebahagiaan dalam pernikahan pada remaja awal yang melakukan pernikahan siri ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan pada diri seorang remaja awal yang telah melakukan pernikahan siri, bagaimana seorang anak yang baru tumbuh remaja di usia yang sangat belia harus melakukan pernikahan siri yang notabene masih berstatus illegal di negara Indonesia. Dimana pada usia remaja awal adalah masa-masa timbulnya rasa ingin tahu dan rasa ingin bebas serta ingin lebih dekat dengan teman sebayanya. Kebahagiaan dapat diartikan dengan kenyamanan dan kenikmatan spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan serta tidak adanya cacat dalam pikiran hingga merasa tenang sertadamai. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara mendalam dengan ketiga subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek sudah mampu memaknai kebahagiaan dalam pernikahannya dengan selalu bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki saat ini dan selalu menumbuh kan sikap saling percaya dengan sang suami, memperbaiki dan mempererat hubungan dengan kedua orangtua dan juga dengan mertua, dan dari sosok seorang suami yang mampu menerima kekurangan dan kelebihan subjek dan selalu menghargai serta menghormati keberadaan subjek dan orangtua subjek bagaimanapun keadaannya.
CITATION STYLE
Diananda, E. (2016). Makna Kebahagiaan dalam Pernikahan Pada Remaja Awal yang Melakukan Pernikahan Siri. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2). https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v4i2.4011
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.