DILEMATIKA SISTEM PEMERINTAHAN NAGARI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ETNIS MANDAILING

  • Setiawan H
N/ACitations
Citations of this article
34Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Problematika penyelenggaraan pemerintahan desa seakan tidak kunjung selesai, masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaanya. Masalah yang sering muncul adalah adanya dualisme kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Yaitu kepemimpinan adat (informal) dan kepala desa (formal). Seperti yang terjadi di Nagari Rabi Jonggor, Kab. Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Di desa ini, etnis masyarakat adalah Mandailing, sedangkan sistem desa yang digunakan adalah nagari yang merupakan sistem masyarakat Etnis Minangkabau. Kondisi ini menimbulkan beberapa persoalan dalam pelaksanaanya, persoalan ini sekaligus menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi sistem pemerintahan nagari dalam kehhidupan masyarakat Etnis Mandailing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan informan yang telah ditentukan. Pengambilan data dengan tekhnik wawancara mandalam. Temuan dalam penelitian ini adalah pertama, Kelembagaan KAN tidak berjalan dengan baik. Kedua, pemahaman masyarakat tentang pelaksaan pemerintahan nagari masih rendah. Ketiga, Fungsi pengawasan BAMUS menjadi melemah.

Cite

CITATION STYLE

APA

Setiawan, H. (2019). DILEMATIKA SISTEM PEMERINTAHAN NAGARI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ETNIS MANDAILING. NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 6(1), 41. https://doi.org/10.31604/jips.v6i1.2019.41-50

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free