Jawer Kotok merupakan tanaman obat yang berasal dari Indonesia. Tanaman ini memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan, tetapi belum banyak diketahui dan dibudidayakan sebagai tanaman obat. Produksi Jawer Kotok yang optimum memerlukan pertimbangan dari segi produktivitas tanaman serta bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Budidaya tanaman obat umumnya dilakukan secara organik untuk menghindari pengaruh bahan kimia pada senyawa bioaktif dalam tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis pupuk kandang dan interval panen yang dapat menunjang produksi Jawer Kotok sebagai tanaman obat. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Bogor, Jawa Barat, Indonesia pada bulan Januari hingga Juli 2018. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk signifikan meningkatkan bobot basah batang total serta variabel pertumbuhan berupa pertambahan tinggi tanaman, lebar tajuk dan jumlah cabang. Interval panen yang sering signifikan menurunkan bobot basah daun total dan variabel pertumbuhan berupa jumlah daun, pertambahan tinggi tanaman, lebar tajuk, jumlah cabang, kadar air, dan persentase daun batang. Interval panen signifikan menurunkan kadar klorofil a, karoten, dan total klorofil daun. Terdapat interaksi antara dosis pupuk dan interval panen pada parameter pertambahan tinggi tanaman pada 10 dan 26 MST.
CITATION STYLE
Ayunina, K., & Aziz, S. A. (2019). Pemberian Dosis Pupuk Kandang dan Interval Panen terhadap Produksi Jawer Kotok (Coleus atropurpureus L. Benth). Buletin Agrohorti, 7(2), 177–185. https://doi.org/10.29244/agrob.7.2.177-185
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.