Rekam Jejak Estetika Sufi Dalam Struktur Seni Pertunjukan Salawaik Dulang Di Minangkabau Indonesia

  • Anas M
  • Sastra A
  • Mirnawati M
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
47Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk mengungkap Rekam Jejak Estetika Sufi Dalam Konsep Seni Pertunjukan Salawaik Dulang Di Minangkabau. Rekam jejak (track record) adalah semua hal yang dilakukan seseorang pada di masa lalu dan dapat di jadikan teladan sampai sekarang. Semua hal dalam konteks ini bersentuhan dengan estetika sufi dan hubungannya dengan seni pertunjukan Salawaik Dulang. Dalam tradisi sufi, estetika lebih jauh dikaitkan dengan metafisika dan jalan kerohanian – spirutulitas – yang ditempuh melalui metode tasauf. Spiritualitas adalah hidup dengan kesadaran bahwa Tuhan senantiasa di dekat kita. Kesadaran itu menumbuhkan dorongan bagi seluruh tindakan manusia; termasuk dalam dunia seni pertunjukan – salawaik dulang. Secara musikal, dulang sebagai media pengantur tempo, ritme dan sekaligus berfungsi sebagai musiknya. Pendendangan syair yang diiringi oleh tabuhan dulang tersebut dilakukan dua kelompok (grup) salawat dulang; keduanya bertarung secara estetik dalam pertunjukan salawaik dulang. Metode kualitatif yang didasari pengamatan terlibat digunakan dalam pengumpulan data penelitian melalui: penyelidikan (observasi), wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Hasil; Rangkaian syair dinarasikan tukang salawaik dulang; mulai dari kotbah sampai lagu cancan merepresentasikan ajaran tarekat, karena bersifat filosofis; Pertunjukan salawat dulang telah menjadi salah satu bentuk ekspresi yang merepresentasikan ajaran tasauf bagi penganut ajaran tarekat Syatariyah di Minangkabau.Kata Kunci: Kerajinan Eceng Gondok, Karakteristik, Konsep Pengembangan, Diversifikasi, Inovasi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Anas, M. A., Sastra, A. I., Mirnawati, M., & Marzam, M. (2021). Rekam Jejak Estetika Sufi Dalam Struktur Seni Pertunjukan Salawaik Dulang Di Minangkabau Indonesia. Panggung, 31(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v31i2.1587

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free