Penelitian ini menganalisis penyebab strategi politik elektoral gerakan buruh di Korea Selatan pasca tahun 2004 cenderung tidak efektif. Hal ini dapat dilihat dengan menurunnya jumlah perolehan kursi oleh partai buruh di parlemen nasional, terjadi faksi-faksi dalam internal partai, renggangnya hubungan antara organisasi gerakan buruh dengan partai, partai tidak mampu memperluas basis dukungan dan juga belum mampu mengakomodir isu-isu kebijakan nasional lainnya. Dalam menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif dan mengacu pada sumber data-data sekunder. Analisis penelitian ini merujuk pada studi yang dilakukan oleh Collins. Menurutnya, terdapat dua aspek yang menentukan sebuah gerakan agar dapat membentuk partai politik yang berhasil dalam politik elektoral. Kedua aspek tersebut yaitu kesempatan politik dan mobilisasi sumber daya yang dilakukan oleh gerakan. Penulis berpendapat bahwa penyebab tidak efektifnya strategi elektoral gerakan buruh di Korea Selatan pasca tahun 2004 adalah adanya hambatan dalam kesempatan politik yang belum menguntungkan bagi gerakan buruh dan dalam mobilisasi sumber daya.
CITATION STYLE
Pratiwi, D. (2018). Strategi Politik Elektoral Gerakan Buruh Di Korea Selatan (2004-2014). Jurnal Politik, 3(2), 199. https://doi.org/10.7454/jp.v3i2.124
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.