Lebih dari 70% penderita kanker serviks datang dalam stadium lanjut sehingga banyak menyebabkankematian karena terlambat ditemukan dan diobati. Oleh karena itu, skrining kanker serviks berupa tesInspeksi Visual Asam Asetat (IVA) sangat disarankan oleh pemerintah. . Namun hanya 5% wanita di negaraberkembang, termasuk Indonesia, yang menjalani pemeriksaan tersebut. Melihat hal tersebut, penelitianini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dinikanker serviks pada wus metode IVA. Desain penelitian ini adalah studi case control. Populasi yang ditelitiadalah wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan ke poliklinik KIA/KB Puskesmas Matraman.Dengan metode quota sampling, diperoleh sampel sebanyak 110 orang. Seluruh data dikumpulkan melaluidiwawancarai dengan menggunakan kuesioner. Analisis regresi logistik multivariat digunakan. Setelahdilakukan control terhadapa faktor confounding, Penelitian ini menunjukkan faktor yang berhubungansignifkan dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks metode IVA adalah keterpaparan informasidengan AOR = 15,704 (95% CI: 4.587 – 49.544) dan dukungan suami/keluarga dengan AOR = 21,379(95%CI : 5.444 – 74.356). Dukungan Suami/Keluarga merupakan faktor dominan dalam Perilaku DeteksiDini Kanker Serviks Metode IVA. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan frekuensipenyuluhan yang melibatkan keluarag dan suami.
CITATION STYLE
Siantar, R. L. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada WUS di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 3(1), 32–36. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v3i1.2521
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.