Optimasi micro frontend website untuk meningkatkan load times: teknik, tantangan, dan best practice

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan popularitas dari arsitektur micro frontend dikarenakan mulai diimplementasikan oleh perusahaan besar seperti IKEA, Starbucks, dan Amazon. Karakteristiknya yang menyerupai microservice membuat arsitektur ini mulai banyak diterapkan untuk meningkatkan developer experience. Namun, arsitektur ini memiliki beberapa masalah, salah satunya adalah performa page load time yang rendah. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana best practice dalam mengoptimasi performa page load time dari aplikasi micro frontend. Penelitian dilakukan dengan mengimplementasikan teknik optimasi seperti code splitting, lazy loading, tree shaking, minification, dan utility module kepada setiap micro frontend yang dimiliki oleh suatu website, kemudian dilakukan pengujian sebanyak 200 kali yang didapatkan menggunakan formula Lemeshow di local dan server environment menggunakan browser Google Chrome dengan metrik fully loaded, yaitu ukuran waktu yang dibutuhkan suatu website untuk memuat seluruh resources yang digunakan oleh website tersebut. Penelitian dilakukan pada aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP) yang terdiri dari lima micro frontend dengan framework React, Vue, dan Angular. Hasil eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa mengimplementasikan setiap teknik optimasi pada seluruh micro frontend dapat meningkatkan performa page load time aplikasi sebesar 31,79% pada local dan 47,5% pada server environment.