Pandemi COVID-19 tidak hanya mengakibatkan peningkatan jumlah kasus positif yang disebabkan dari berbagai reaksi masyarakat yang kurang peduli dengan wabah ini, namun juga diikuti dengan peningkatan angka kemiskinan, mobilitas masyarakat secara dini, serta kerawanan keamanan. Pemerintah berencana memberikan bantuan sosial khusus untuk masyarakat golongan menengah ke bawah dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini. Penyaluran bantuan sosial sebagai realisasi dari program jaring pengaman sosial selama pandemi COVID-19 menyisakan banyak pekerjaan rumah. Mulai dari pendataan, ketepatan target penerima bantuan, hingga penyalurannya. Mekanisme penyaluran bantuan menjadi rumit dan sering kali kurang tepat sasaran karena kriteria penerima bantuan yang tidak sesuai dan data yang tidak akurat/tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Hingga terjadi protes dari warga yang seharusnya mendapatkan bantuan tetapi mereka tidak mendapatkan bantuan tersebut, begitupun sebaliknya. Penelitian ini mengusulkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotan nilai setiap kriteria dan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk perankingannya. Penelitian ini menghasilkan nilai bobot kriteria Status pekerjaan kepala keluarga sebesar 0,425, Status pekerjaan istri sebesar 0,166, Status rumah sebesar 0,094, jumlah tanggungan sebesar 0,056 dan KTP sebesar 0,259 dengan nilai consistency ratio sebesar 0,09.
CITATION STYLE
Kusumawardhany, N. (2020). PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK PENENTUAN PENERIMA BANTUAN SOSIAL PANDEMI COVID-19. IDEALIS : InDonEsiA JournaL Information System, 3(2), 615–619. https://doi.org/10.36080/idealis.v3i2.2752
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.