Gaya hidup ada berdasarkan fenomena yang terjadi pada pribadi manusia ketika memenuhi nilai lebih dari sekedar kebutuhan. Pola gaya hidup manusia secara global lebih mudah terlihat bila direpresentasikan dalam bentuk desain pada ruang public, salah satunya di dalam restoran. Restoran merupakan fasilitas ruang publik yang bersifat memberikan suasana santai, ramah, dan berguna sebagai sarana yang menyediakan kebutuhan makan. Arti makan sendiri kini bukan sekedar alat penyambung hidup, tetapi lebih kepada sebuah alat aktualisasi diri. Berdasarkan hal tersebut, maka interior restoran menjadi salah satu area publik yang berperan dalam merepresentasikan sifat gaya hidup, karena aktivitas di dalam restoran yang kini telah bergeser sebagai wadah penangkap citra diri melalui berbagai kegiatan yang dilakukan selain makan. Salah satu studi kasus yang akan dibahas yaitu restoran Jepang. Saat ini restoran tersebut telah berhasil menciptakan tren di kalangan masyarakat luas. Hal ini tentunya berkaitan dengan kesesuaian dan keunikan yang ditimbulkan oleh restoran dengan gaya hidup masyarakat sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh gaya hidup yang diterapkan pada restoran Jepang, sehingga berhasil menarik pengunjung dan memunculkan tren gaya hidup. Topik ini dibahas menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasi, wawancara, survey, dan juga studi literatur. Dengan adanya penelitian tersebut, desainer interior diharapkan dapat memanfaatkan pola gaya hidup masyarakat sebagai faktor penting yang mempengaruhi bentukan elemen interior sebuah restoran Jepang.
CITATION STYLE
Rachmawati, R. (2017). Gaya Hidup dan Restoran Jepang Studi Kasus pada Interior Restoran Sushi Tei Bandung. Idealog: Ide Dan Dialog Desain Indonesia, 1(1), 77. https://doi.org/10.25124/idealog.v1i1.844
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.