Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. hal tersebut akan berdampak besar bila tidak ditangani. Misalnya orang dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri, orang lain maupun lingkungan. Berdasarkan dampak perilaku kekerasan diatas dibutuhkan peran perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, yaitu perawat berperan pada aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Asuhan keperawatan dilakukan dengan wawancara, baik ke klien, perawat maupun keluarga, tindakan keperawatan dilakukan secara langsung pada klien dengan pendampingan perawat. Klien mengalami perilaku kekerasan karena klien merasa sakit hati karena selalu diejek oleh tetangganya dan kakaknya. Diagnosa keperawatan yang bisa ditemukan pada klien yaitu harga diri rendah, gangguan sensori persepsi: halusinasi, resiko perilaku kekerasan, regimen terapeutik inefektif. Perencanaan sudah dilakukan sesuai dengan standar rumah sakit. Evaluasi keperawatan klien terlihat pada klien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara tarik nafas dalam serta pukul bantal/kasur, mengkonsumsi obat secara teratur, mengungkapkan, meminta, dan menolak secara verbal serta dengan cara spiritual yaitu berdzikir dan dan sholat. Kemampuan lain yang klien capai yaitu klien mampu mengontrol halusinasi yang muncul, dan klien mampu meningkatkan harga dirinya.
CITATION STYLE
Putri Nurmala, & Sri Nyumirah. (2020). Asuhan keperawatan Pada Tn.P Dengan Resiko Perilaku Kekerasan. Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan, 3(2), 210–220. https://doi.org/10.36971/keperawatan.v3i2.55
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.