Dalam dua tahun terakhir, pergerakan indeks harga saham sektor properti menunjukkan pergerakan paling fluktuatif dibandingkan dengan sektor lain di Bursa Efek Indonesia. Hal ini juga terlihat dari pergerakan harga saham dari emiten subsektor properti dan real estate. Empat belas dari tujuh belas emiten yang listing sejak awal tahun 2009 mengalami penurunan harga saham cukup tajam pada kuartal III tahun 2013, setelah sebelumnya mengalami kenaikan. Kondisi ini menunjukkan tingginya risiko dalam investasi saham subsektor properti dan real estate. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis tingkat kewajaran harga saham dengan pendekatan Price Earning Ratio (PER) serta menganalisis pengaruh kondisi makroekonomi dan kinerja keuangan emiten terhadap harga saham properti dan real estate tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pendekatan PER, secara umum harga saham emiten yang menjadi objek penelitian masih relatif murah sehingga masih relatif aman untuk dijadikan instrumen investasi. Hasil analisis regresi panel dengan model fixed effect seemingly unrelated regression (SUR) menunjukkan bahwa terdapat lima variabel yang signifikan berpengaruh terhadap harga saham emiten properti dan real estate. Pertumbuhan ekonomi, Return on Asset (ROA) dan Book Value per Share (BV) berpengaruh positif, sedangkan nilai tukar riil rupiah terhadap dolar dan BI rate memberikan pengaruh negatif terhadap harga saham emiten properti dan real estate.
CITATION STYLE
Jamil, H. H., & Utami, E. D. (2016). Analisis Investasi Saham Subsektor Properti Dan Real Estate Di Indonesia. CICES, 2(1), 32–41. https://doi.org/10.33050/cices.v2i1.195
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.