Kejadian autisme yang dihubungkan dengan pemberian vaksin MMR mulai menjadipembicaraan dan mendapat perhatian besar dari kalangan medis dan orang tua sejakpenelitian oleh Dr. Andrew Wakefield dkk. dipublikasi di Inggris tahun 1998. Dampakdari pemberitaan ini orang tua menjadi cemas untuk memberikan vaksinasi MMR padaanaknya, dan orang tua yang mempunyai anak autisme menghubungkan kejadianpenyakit anaknya dengan riwayat pemberian vaksin MMR. Dokter juga menjadi raguraguuntuk memberikan vaksin MMR pada anak. Beberapa penelitian telah dilakukanuntuk mencermati adanya hubungan antara pemberian vaksin MMR dengan kejadianautisme. Penelitian dilakukan baik berupa laporan kasus, kasus serial, dan penelitianepidemiologis dengan atau tanpa kontrol. Di antara penelitian-penelitian tersebutselanjutnya dipublikasikan untuk melihat adanya korelasi tersebut. Hasil penelitianmenunjukkan adanya pro dan kontra mengenai pendapat Dr. Andrew Wakefield dkk.Sebagian besar menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kausal antara kejadian autismedengan pemberian vaksin MMR. Bahkan para ahli di WHO menyimpulkan bahwapenelitian Dr. Andrew Wakefield dkk. telah gagal dalam membuktikan hubungan kausalantara vaksin MMR dengan autisme. Meskipun demikian, tetap masih menjadipertanyaan yang perlu jawaban untuk menyingkirkan kemungkinan vaksin MMR dapatmenyebabkan autisme pada sejumlah anak tertentu.
CITATION STYLE
Souvriyanti, E., & Hadinegoro, S. R. S. H. (2016). Hubungan vaksin Measles, Mumps, Rubella (MMR) dengan Kejadian Autisme. Sari Pediatri, 6(1), 2. https://doi.org/10.14238/sp6.1.2004.2-9
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.