Dewasa ini bisnis kuliner berkembang sangat pesat. Berdasarkan laporan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), sub sector bisnis kuliner memberikan kontribusi Rp. 209 trilyun atau sekitar 32.5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2016. Sub sektor tersebut potensial untuk dikembangkan. Kota Palembang terkenal akan kuliner ‘Pempek’nya. Pempek adalah produk konsumsi yang potensial dan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Sekarang ini bisnis Pempek menjamur di Kota Palembang . Produk ini diproduksi oleh berbagai tipe usaha mulai dari mikro, kecil, dan menengah (SMEs). Dalam program Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini, dipilih mita usaha kecil Pempek Ita dan Pempek Lala.Kedua mitra memiliki potensi strategi merek (brand) untuk dikembangkan. Perhatian mitra terhadap merek sangat kurang, karena itu produk mitra menjadi lambat dikenal masyarakat luas.Tujuan dari program pendampingan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan merek (brand awareness) dan brand equity kedua mitra. Disamping itu, program ini juga mengaplikasikan strategi pemasaran dengan Point of Sale Material (POSM), desain label dan kemasan.Dengan strategi branding yang tepat, omzet penjualan berhasil meningkat 20 sampai 30 persen per bulannya sehingga meningkatkan hasil keuntungan kedua mitra. Melalui kegiatan ini brand awareness dan brand equity pelaku usaha kecil akan semakin tinggi dan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Kata kunci: Branding Strategy, Brand Awareness, Brand Equity.
CITATION STYLE
Hildayanti, S. K. (2018). STRATEGI BRANDING USAHA KECIL INDUSTRI PEMPEK KELURAHAN 2 ULU DAN 26 ILIR PALEMBANG. Jurnal Abdimas Mandiri, 1(1). https://doi.org/10.36982/jam.v1i1.286
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.