Keberlangsungan ekosistem mangrove merupakan aspek penting karena berkaitan dengan pengurangan atau penambahan akumulasi sedimen seperti proses abrasi dan akresi. Mangrove di pesisir Tanjung Batu telah mengalami penurunan sejak 2001-2010 yang disebabkan oleh aktivitas masyarakat seperti penebangan pohon, pembukaan lahan untuk tambak dan perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan mengestimasi laju akumulasi sedimen mangrove di Tanjung Batu. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juli 2018. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun meliputi identifikasi jenis mangrove, pengukuran Diameter at Breast Height (DBH) mangrove dan pengambilan sedimen corring menggunakan pipa stainless. Sampel sedimen dipotong berdasarkan interval 5 cm (kedalaman 0-15 cm), dan interval 2 cm (kedalaman 48-50 cm) yang digunakan sebagai Pb-210 supported (Stasiun 1 dan 3). Stasiun 5 dipotong dengan interval 4, 6 dan 8 cm (kedalaman 1-50 cm). Analisis sampel menggunakan alpha spektrometer dengan radioisotop Pb-210. Penentuan umur sedimen dan laju akumulasi sedimen menggunakan model Constant Rates of Supply (CRS). Hasil menunjukkan bahwa laju akumulasi sedimen selama 20 tahun terakhir (1998-2018) berkisar 0,09-0,20 g cm-2 tahun-1. Laju akumulasi tertinggi adalah Stasiun 1 yang merupakan lokasi dengan umur sedimen paling tua dan didominasi mangrove dengan DBH > 5 cm, sedangkan laju akumulasi terendah adalah Stasiun 5 yang memiliki umur sedimen paling muda dan didominasi mangrove dengan DBH < 5 cm.
CITATION STYLE
Dewi, I. S., Prartono, T., Arman, A., & Koropitan, A. F. (2020). LAJU AKUMULASI SEDIMEN MANGROVE DI TANJUNG BATU, KEPULAUAN DERAWAN KALIMANTAN TIMUR. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(2), 327–340. https://doi.org/10.29244/jitkt.v12i2.28427
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.