A BSTRA K : Sektor konstruksi adalah salah satu sektor yang paling beresiko terhadap kecelakaan tenaga kerja, kerugian jiwa, material, uang, dan waktu merupakan hasil-tentu saja yang akan dipindahkan secara langsung pada saat menjalankan proyek konstruksi. Untuk mencegah kecelakaan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lokasi kerja. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Aplikasi Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan perbedaan kinerja pada proyek konstruksi yang ada di kota surabaya. Penelitian ini menggunakan metode Fisher Exact Probabilitydengan mengambil data yang dilakukan melalui kuesioner yang telah dibagikan kepada masing-masing responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan pada proyek yang disetujui. Hasil dari penelitian ini berdasarkan Peraturan Mentri Tenaga Kerja (permenaker) no.5 tahun 1996, untuk Proyek Attic Showroom Dharmahusada nilai rata-rata memenangkan 76,74 persen dengan predikat baik, dan Proyek East Coast Center 2 nilai rata-rata hasil 84, 92 persen dengan predikat memuaskan. Sementara itu, penilaian yang dilakukan menunjukkan perbedaan signifikan antara 12 kriteria audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) menurut permenaker no.50 tahun 1996 terkait 8 item yang memiliki perberbedaan yang signifikan dan 4 item pada poin Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen,
CITATION STYLE
Unitly, J., Harianto, F., & Listyaningsih, D. (2020). Evaluasi Kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek Attic Showroom dan East Coast Center 2 Di Surabaya. Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil, 5(1), 13. https://doi.org/10.53712/rjrs.v5i1.855
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.