Putus sekolah adalah suatu keadaan dimana murid tidak dapat menyelesaikan program belajarnya sebelum waktunya selesai dari masa studinya. Banyaknya kasus anak putus sekolah akan berpengaruh terhadap rendahnya tingkat pendidikan di suatu negara yang kemudian akan menghambat indeks pembangunan manusia. Kemiskinan menjadi faktor utama penyebab banyaknya anak putus sekolah pada masyarakat kurang mampu di Kecamatan Pantai Labu, khususnya pada kawasan pesisir. Penyelengaraan pendidikan merupakan bagian dari tanggungjawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat dan berhasil tidaknya suatu pendidikan sangat bergantung dari usaha terpadu yang dilaksanakan secara sinergis antara unit-unit terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana koordinasi intansi pemerintah daerah di Kabupaten Deli Serdang yang dalam hal ini mengarah kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih lemahnya koordinasi antara instansi terkait yang dibuktikan dengan tidak adanya kesatuan tindakan dalam mengatasi permasalahan anak putus sekolah dan cenderung memiliki ego sektoral.
CITATION STYLE
Febriana, M., & Rangkuti, M. R. (2023). Koordinasi dalam Penanganan Anak Putus Sekolah di Kabupaten Deli Serdang. Administratio: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Dan Pembangunan, 14(2), 173–187. https://doi.org/10.23960/administratio.v14i2.407
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.