Anak yang sholeh merupakan cahaya mata kedua orangtua. Setiap orangtua mengharapkan anak-anaknya memiliki kepribadian yang baik. Pendidikan anak bukan dimulai dari remaja, namun sudah semestinya dimulai dari kecil. Pembelajaran di rumah tidak cukup untuk membentuk anak berkarakter mulia, namun juga dibarengi dengan bimbingan guru di sekolah. Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) sebagai wadah pendidikan usia dini memiliki peran besar membentuk karakter baik anak. Tulisan ini memfokuskan pembahasan pada bentuk komunikasi yang dilakukan oleh guru pada murid. Selanjutnya juga penelitian ini melihat metode dalam menyampaikan pesan. Selain itu juga yang akan dilihat adalah pesan-pesan yang disampikan oleh guru kepada murid saat melakukukan pembelajaran. Tulisan ini adalah penelitian kualitatif dengan Pendekatan teologis-normatif, Pedagodis, dan Psikologis. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pengamatan di lapangan, menunjukkan hasil bahawa komunikasi yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pesan berada pada posisi komunikasi Islam dalam bentuk komunikasi interpersonal. Metode dalam menyampaikan pesan adalah dengan metode qishah (bercerita), metode tajribi (pengamalan) dan metode uswah (keteladanan), metode nasihat, tabsyir dan tanzhir. Adapun pesan yang disampaikan adalah pesan verbal yang berupa qaulan baligha, Qaulan maisuran, dan qaulan sadiidan.
CITATION STYLE
Rusmalita, S. (2017). Internalisasi Nilai-Nilai Dakwah pada Anak Usia Dini di Taman Kanak Islam Terpadu (TKIT) Al Karima. Al-Hikmah, 11(2). https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v11i2.850
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.