Merajut Ke-Indonesia-an yang Multikultural dalam Pandangan Gereja

  • Doeka F
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ada sejumlah nas Perjanjian Lama (PL) yang mengindikasikan sikap dan relasi terhadap yang lain (the others). Hubungan TUHAN (Yahweh) dengan allah-allah, yang dianut oleh bangsa- bangsa lain, Nabi Musa menyatakan dalam Ulangan 6:4, ‘Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!’ Sikap dan relasi terhadap TUHAN ini terjadi dalam jangka waktu dan proses yang cukup lama. Bahwa Allah Israel adalah Allah bagi bangsa-bangsa, bukan allah suku. Keluaran 20:3, ‘Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.’ Pada awal pengenalan terhadap Allah ini, bangsa Israel cukup sukar untuk mengakui Allah mereka sebagai Allah yang esa. Hal ini karena Israel mensejajarkan posisi TUHAN (Yahweh) dengan ilah-ilah yang disembah oleh bangsa-bangsa lain. Nehemia mencatat pergumulan iman Israel atas Yahweh dalam pasal 9:17-18,

Cite

CITATION STYLE

APA

Doeka, F. Y. A. (2018). Merajut Ke-Indonesia-an yang Multikultural dalam Pandangan Gereja. Millah: Journal of Religious Studies, 15–30. https://doi.org/10.20885/millah.vol18.iss1.art2

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free