Tuberkulosis paru masih menjadi penyebab kematian utama di dunia, terhitung 2 juta orang meninggal setiap tahun. WHO menyatakan bahwa sekitar 1,9 miliar orang, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis, setiap detik satu orang terinfeksi tuberkulosis di dunia. Tuberkulosis paru ditularkan melalui droplet spread dengan sumber penularan adalah pasien yang batuk dengan kontak serumah sebagai kelompok risiko tinggi penularan. Tujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan dan melihat persentase BTA positif atau negatif pada sampel klien yang memiliki riwayat kontak serumah dengan penderita tuberkulosis paru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan korelasi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode Zielh Nelseen sebanyak 30 sampel dahak yang diperiksa. Dari 30 responden, 4 responden ditemukan positif basil tahan asam mikroskopis (BTA). 2 anggota keluarga positif, memiliki ciri-ciri perumahan padat (tidak memenuhi syarat), kelembaban dan ventilasi tidak memenuhi syarat, namun jenis lantai masih memenuhi syarat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa 4 (13%) responden teridentifikasi positif sedikit dengan adanya tuberkulosis di 3 tempat tuberkulosis kontak serumah, dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tuberkulosis di rumah tangga kontak. Tidak ada hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan BTA dengan jenis kelamin (p value = 0,407 > 0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan BTA dengan umur (p value = 0,272 > 0,05).Kata Kunci: Paru-paru, Tuberkulosis, Zielh Nelseen
CITATION STYLE
Nurdin, E. (2022). STUDI TUBERKULOSIS KONTAK SERUMAH PADA MASYARAKAT PESISIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKO KOTA TERNATE. Bionature, 23(2), 144. https://doi.org/10.35580/bionature.v23i2.37772
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.