Tumbuhan Bidara merupakan salah satu obat tradisional yang banyak digunakan secara empiris di masyarakat. Olehnya itu perlu dilakukan penelitian fitokimia dalam mendapatkan informasi ilmiah tentang kandungan senyawa aktif dalam tumbuhan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa aktif dan menganalisis efektivitas ekstrak daun Bidara (Zizipus Mauritiana L.) dalam meregenerasi sel kulit akibat luka bakar dalam berbagai variasi konsentrasi. Skrining fitokimia merupakan proses identifikasi senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan, meliputi senyawa alkaloid, flavanoid, tannin dan saponin. Berdasarkan hasil skrining diketahui bahwa ekstrak daun Bidara positif mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavanoid, tannin dan saponin. Uji efektivitas ekstrak daun Bidara merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan hewan uji kelinci dengan indikator luka bakar yang terdiri dari diameter luka dan persentase penyembuhan luka bakar. Hasil yang diperoleh pada masing-masing kelompok perlakuan dianalisis dengan menggunakan tekhnik uji beda ANOVA (rancangan Tuckey HSD). Berdasarkan uji ANOVA diperoleh nilai tidak signifikan 0,812 pada hari ke-7 , signifikan 0,025 pada hari ke-14, dan signifikan 0,008. pada hari ke- 21.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Usman, S., Firawati, F., & Zulkifli, Z. (2021). Efektivitas Ekstrak Daun Bidara (Zizipus Mauritiana L.) pada Kulit Akibat luka Bakar dalam Berbagai Varian Konsentrasi Ekstrak Terhadap Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus cuniculus L.). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(3), 430–436. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i3.392