The evaluation model for Indonesian language sustaining the implementation of the in-effect primary school curriculum is different from the previous one. Accordingly, this results in different perceptions and different use of the model by the implementers at some primary schools in different districts/municipalities. The difference of using the model are ranging from the simple to the more complext. The simple one merely covers one score for the subject concerned while the complext one encompasses four scores, for: listening, speaking, reading and writing respectively. The use of various evaluation models for Indonesian language would certainly results in a problem because the evaluation system has strong impact againsts the learning process in the classroom. So it is worried that the four predetermined competence catagories of Indonesian language would not totally be achieved by students in the primary schools which use the simple model one. Because of such reason, the ideal evaluation model to sustain the implementation of the an in-effect primary school curriculum is the complex one so that it would tell the information about learners’ achievement in more detailed and transparent. ABSTRAKModel penilaian Bahasa Indonesia dalam pelaksanaan kurikulum SD berbeda dari sebelumnya, di mana perbedaan tersebut dimaksudkan agar para pelaksana memahami dalam menerapkan mode penilaian di beberapa SD di kabupaten/kota yang berbeda. Perbedaan menggunakan model mulai dari yang sederhana hingga ke yang kompleks. Sederhana artinya hanya mencantumkan satu nilai untuk mata pelajaran tersebut dan kompleks karena mencantumkan empat nilai, untuk empat kategori kompetensi dalam berbahasa Indonesia, yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Penggunaan aneka ragam model penilaian Bahasa Indonesia akan menimbulkan permasalahan karena sistem penilaian memiliki pengaruh kuat terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dikhawatirkan keempat kategori kompetensi Bahasa Indonesia yang telah ditetapkan tidak akan tercapai secara optimal oleh peserta didik, terutama sekolah yang menggunakan model penilaian yang sederhana. Oleh karena itu, model penilaian Bahasa Indonesia yang ideal merupakan model yang kompleks, dengan harapan agar penyampaian informasi tentang prestasi dapat dicapai peserta didik secara rinci dan objektif.Â
CITATION STYLE
Sutardi, A. (2010). Model Penilaian Bahasa Indonesia Dalam Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(2), 215–227. https://doi.org/10.24832/jpnk.v16i2.455
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.