Abstrak. Terdapat permasalahan dan kendala produksi padi (Oryza sativa L.) seperti luas lahan yang semakin sempit juga sistem budidaya yang masih tradisional. Sawah dataran medium dapat dijadikan perluasan lahan meskipun suhu lebih rendah dibandingkan dataran rendah yang menyebabkan pertumbuhan dan hasil rendah. Perlakuan sistem tanam Legowo dengan penggunaan kultivar unggul diharapkan mampu meningkatkan hasil padi di dataran medium. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi dari sistem tanam Legowodengan benih padi kultivar unggul (Ciherang, IR64, dan Mekongga). Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 – Mei 2020 di lahan persawahan Bojongsoang, Kab. Bandung, Jawa Barat dengan ketinggian 662 meter di atas permukaan laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian adalah rancangan petak terbagi, yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu kultivar padi (Ciherang, IR64, dan Mekongga) sebagai petak utama, sementara faktor kedua yaitu sistem tanam (tegel, Legowo 2:1, Legowo 4:1 tipe 1, dan Legowo 4:1 tipe 2) sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan sistem jajar Legowo dan kultivar unggul padi terhadap konduktan stomata dan tinggi tanaman pada umur 6 minggu setelah tanam. Kombinasi sistem Legowo 2:1 dengan kultivar unggul Ciherang memiliki hasil paling tinggi 11,63 kg per petak atau setara dengan 9,69 ton per hektar.Kata Kunci: Ciherang, IR64, Kultivar unggul, Mekongga, Padi, Sistem tanam jajar Legowo Abstract. There are problems on rice production (Oryza sativa L.) such as decreasing land area and the traditional cultivation system. Medium land rice fields can be used as land expansion even though its temperature is lower than the lowlands which causes low growth and yields. The treatment of the row systems with the use of superior cultivars was expected to increase rice yields in medium land. This study aims to study the interaction of the row system with superior cultivar rice seeds (Ciherang, IR64, and Mekongga). The research was conducted in December 2019 - May 2020 in the Bojongsoang rice fields, Bandung, West Java with an altitude of 662 meters above sea level. The method used experimental whose design was a split plot design. The treatment consisted of two factors and three replications. The first factor was rice cultivars (Ciherang, IR64, and Mekongga) as the main plot, while the second factor was the row systems (squares, Legowo 2:1, Legowo 4:1 type 1, and Legowo 4:1 type 2) as subplots. The results showed that there was an interaction between the Legowo row system treatment and superior rice cultivars on the stomatal conductance and plant height at 6 weeks after planting. The combination of the Legowo 2:1 system with the superior cultivar of Ciherang had the best yield of 11.63 kg per plot or the equivalent of 9.69 tonnes per hectare.Keywords: Ciherang, High-yield cultivars, IR64, Jajar Legowo row system, Mekongga, Rice
CITATION STYLE
Fadhillah, F., Yuwariah, Y., & Irwan, A. W. (2021). Pengaruh berbagai sistem tanam terhadap fisiologi, pertumbuhan, dan hasil tiga kultivar tanaman padi di dataran medium. Kultivasi, 20(1), 7. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i1.31532
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.