Pertumbuhan kawasan-kawasan terbangun di Kota Surabaya memberikan potensi yang besar bagi pengemudi taksi untuk mengangkut lebih banyak penumpang dari kawasan satu ke kawasan lain. Namun saat ini perusahaan dan pengemudi taksi belum efisien dan efektif dalam menggunakan kendaraan taksi untuk mengangkut penumpang, dikarenakan mereka belum mengetahui dengan tepat ukuran dan jenis taksi yang berpotensi untuk mengangkut penumpang lebih efektif. Dan belum bisa memperkirakan besar kecilnya bagasi suatu kendaraan taksi yang efisien digunakan dalam mengangkut penumpang. Oleh karena itu dalam penelitian ini melakukan metode analisis distribusi data dengan penyebaran kuesioner dan diolah dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian ini adalah jumlah penumpang terjadi sebanyak 1237 perjalanan taksi atau 82%. Jumlah penumpang sebanayak 2 terjadi sebanyak 231 perjalanan taksi atau 15%. Jumlah penumpang sebanyak 3 terjadi sebanyak 28 perjalanan taksi atau 2%. Dan jumlah penumpang sebanyak 4 terjadi sebanyak 7 perjalanan taksi atau 1%. Tipe bawaan barang dengan komposisi Besar terjadi pada 190 perjalanan taksi sebesar 13%. Tipe bawaan barang dengan komposisi Sedang terjadi pada 271 perjalanan taksi sebesar 18%. Dan Tipe bawaan barang dengan Komposisi Kecil terjadi pada 1042 perjalanan taksi sebesar 69%. Data Karakteristik tingkat okupansi dan komposisi bawaan barang bias digunakan unutk menentukan kapasistas taksi di Surabaya. Usaha Taksi di Surabaya cukup dengan menggunakan mobil taksi yang kecil dengan ruang bagasi kecil.
CITATION STYLE
Mangopo, M., & Suprayitno, H. (2019). Karakteristik Tingkat Okupansi dan Komposisi Barang Bawaan pada Perjalanan Berpenumpang pada Taksi Bluebird di Kota Surabaya. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 3(0). https://doi.org/10.12962/j26151847.v3i0.6430
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.