Masyarakat desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY memiliki berbagai macam potensi salah satunya potensi dalam bidang kuliner daerah atau berbasis kearifan lokal. Potensi kuliner tersebut jika diolah dan dikembangkan dengan baik akan ikut menyokong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa terlebih di era revolusi industri seperti yang terjadi pada saat ini. Namun berdasarkan hasil survei kondisi di lapangan. Banyak masyarakat yang mengeluh dan menyampaikan pendapat terkait dengan kesulitan mereka dalam mengolah dan mengembangkan potensi tersebut. Maka dari itu perlu adanya solusi untuk menanggulangi hal tersebut. Salah satunya dengan mengembangkan desa wisata yang bernuansa sentra kuliner berbasis kearifan lokal. Dalam artikel ini akan dibahas tahap-tahap pengembangan sentra kuliner berbasis kearifan lokal di desa Gilangharjo. Metode yang kami lakukan berupa sosialisasi, renovasi tempat, pelatihan-pelatihan, pembukaan sentra dilanjutkan dengan pagelaran produk hasil masyarakat desa Gilangharjo. Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari bulan Agustus hingga November 2020. Dalam artikel ini akan diuraikan bagaimana tahap-tahap pengembangan desa wisata sentra kuliner berbasis kearifan lokal di desa Gilangharjo, melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Kemdikbud, kegiatan tersebut dirasa ikut membantu meningkatkan ekonomi masyarakat terlebih pelaku UMKM di desa Gilangharjo.
CITATION STYLE
Himawan, R., Widyaningrum, A., Tamaya, R. I., Widya, P. E., & Kelana, R. A. (2021). Pengembangan Sentra Kuliner Berbasis Kearifan Lokal di Desa Gilangharjo Melalui Program PHP2D Kemdikbudristek. Jurnal Altifani Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 344–351. https://doi.org/10.25008/altifani.v1i4.174
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.