PENGARUH MIKROBA PELARUT FOSFAT DAN BATUAN FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L).

  • Deden D
  • Umiyati U
N/ACitations
Citations of this article
33Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif, khusunya petani di wilayah Cirebon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara jenis Mikroba Pelarut Fospat (MPF) dan dosis batuan fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Desa Playangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Waktu penelitian Februari sampai dengan Juni 2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK)  faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu M0 = Tanpa MPF, M1 = MPF Pseudomonas sp. dan M2 = MPF Penicillium sp. Faktor kedua yaitu dosis batuan fosfat yang terdiri atas tiga taraf yaitu R0 = Tanpa Batuan fosfat, R1 = Takaran Batuan fosfat 50 kg/ha, R2 = Takaran Batuan fosfat 100 kg/ha dan R3 = Takaran Batuan fosfat 150 kg/ha. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Pengamatan utama yang diamati antara lain serapan P, tinggi tanaman, jumlah daun, biomassa per rumpun, jumlah umbi per rumpun, bobot umbi segar per petak, diameter umbi kering per rumpun dan per petak, bobot umbi kering per rumpun dan per petak. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan Mikroba Pelarut Fosfat dan batuan fosfat terhadap serapan P, jumlah daun 6 MST dan bobot umbi kering per petak, yaitu a). Pada serapan P, terjadi interaksi dari perlakuan M2R3 (MPF Pseudomonas sp. + takaran batuan fosfat 100 kg/ha) dengan  serapan P mencapai 0,25% dan dari perlakuan M3R4 (MPF Penicillium sp. + takaran batuan fosfat 100 kg/ha) dengan  serapan P 0,21%, b). Pada jumlah daun umur 6 MST, terjadi interaksi antara perlakuan M2R3 (MPF Pseudomonas sp + takaranbatuan fosfat 100 kg/ha) yang menghasilkan 46,19 helai daun dan interaksi antara perlakuan M2R4 (MPF Pseudomonas sp + takaran batuan fosfat 150 kg/ha) dengan hasil rata-rata jumlah daun sebanyak 44,03 helai serta interaksi antara perlakuan M3R3(MPF Penicillium sp + takaran batuan fosfat 100 kg/ha) yang menghasilkan rata-rata jumlah daun sebanyak 45,33 helai pada umur 6 MST. c) pada bobot umbi kering per petak, terjadi interaksi pada perlakuan M2R3(MPF Pseudomonas sp. +takaran batuan fosfat 100 kg/ha yang menghasilkan bobot umbi kering 5,75 kg per petak atau setara dengan 9,2 ton/ha dengan asumsi luas  efektif  80 %. Batuan fosfat memberikan pengaruh secara mandiri terhadap hasil rata-rata hasil tinggi tanaman 5 dan 6 MST, jumlah daun 5 MST, biomassa 5 dan 6 MST dan jumlah umbi per rumpun serta bobot umbi kering per rumpun. Mikroba Pelarut Fosfat memberikan pengaruh mandiri terhadap rata-rata hasil tinggi tanaman 5 dan 6 MST, bobot umbi segar  dan bobot umbi kering per rumpun. 3). Terdapat hubungan korelasi yang nyata antara tinggi tanaman 5 dan 6 MST serta jumlah daun 5 MST terhadap rata-rata hasil bobot umbi kering per petak tanaman bawang merah.

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Cite

CITATION STYLE

APA

Deden, D., & Umiyati, U. (2020). PENGARUH MIKROBA PELARUT FOSFAT DAN BATUAN FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L). Jurnal Agrotek Tropika, 8(1), 193. https://doi.org/10.23960/jat.v8i1.3692

Readers' Seniority

Tooltip

Lecturer / Post doc 2

50%

PhD / Post grad / Masters / Doc 1

25%

Researcher 1

25%

Readers' Discipline

Tooltip

Agricultural and Biological Sciences 5

83%

Engineering 1

17%

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free