Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menimbulkan gejala penyakit yang berlangsung selama 14 hari. Penyakit ini biasanya tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit parah dan mematikan tergantung pada faktor penyebabnya (agent) faktor lingkungan dan faktor pejamu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepadatan hunian dan luas ventilasi dengan kejadian ISPA pada rumah susun 24 Ilir Bukit Kecil Kota Palembang. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penduduk yang tinggal di rumah susun yaitu 196 unit rumah dan sampel berjumlah 66 sampel dengan menggunakan rumus Slovin dan teknik sampling dengan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 69,7% responden mengalami penyakit ISPA. Berdasarkan uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan luas ruangan terhadap kejadian ISPA dengan nilai p value = 0,003 (p < 0,05), ada hubungan kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA didapatkan nilai p value = 0,003 (p < 0,05) ada hubungan, dan ventilasi tidak ada hubungan dengan kejadian ISPA dengan nilai p value= 1.000 (p > 0,05), sehingga disimpulkan bahwa luas ruangan dan kepadatan hunian memiliki hubungan dengan kejadian ISPA.
CITATION STYLE
Zairinayati, Z., & Putri, D. H. (2020). HUBUNGAN KEPADATAN HUNIAN DAN LUAS VENTILASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA RUMAH SUSUN PALEMBANG. Indonesian Journal for Health Sciences, 4(2), 121. https://doi.org/10.24269/ijhs.v4i2.2488
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.