Secara global kelelahan kerja memberikan kontribusi sebesar 50% terhadap kecelakaan kerja. Hal yang sama dapat terjadi pada industri tekstil di Indonesia. Hal ini karena industri tekstil masih menggunakan aktivitas fisik dan penggunaan mesin-mesin produksi yang menimbulkan kebisingan. Pada unit spinning dan weaving merupakan pekerjaan yang monoton, yang dapat memicu kelelahan kerja. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh faktor internal seperti usia, kalitas tidur, status gizi dan jenis kelamin sedangkan faktor eksternal seperti masa kerja, stres kerja, shift kerja, beban kerja dan lingkungan kerja fisik. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kelelahan kerja serta merumuskan upaya perbaikan untuk mereduksi kecelakaan kerja berdasarkan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja. Penelitian ini bersifat kajian literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan 10 jurnal terkait faktor – faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada pekerja industri tekstil di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada faktor internal adalah usia dan kualitas tidur. Pada faktor eksternal ada pengaruh dari masa kerja, shift kerja, stres kerja dan lingkungan kerja fisik. Faktor internal yang paling berpengaruh adalah usia (33,3%) dan faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah lingkungan kerja fisik (57,12%). Sedangkan, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kelelahan kerja pada industri tekstil di Indonesia termasuk kategori kelelahan kerja ringan hingga kelelahan kerja berat, mayoritas termasuk kategori ringan
CITATION STYLE
Agustin, A., Ihsan, T., & Lestari, R. A. (2021). Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri Tekstil Di Indonesia: Review. Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan, 2(2), 138–151. https://doi.org/10.25077/jk3l.2.2.138-151.2021
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.