Visualitas Fotografi Foto Bupati Klaten dalam Kampanye Pilkada di Tengah Covid-19

  • Harsanto P
N/ACitations
Citations of this article
41Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak Agenda politik tahun 2020 di Indonesia adalah pesta demokrasi untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak yang diikuti 270 wilayah meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Namun, pada saat semua calon (kandidat) mulai mempersiapkan dan memperkenalkan diri kepada masyarakat, pada saat itu pula muncul wabah virus korona (Covid-19) di dunia, termasuk di Indonesia. Kondisi ini mengakibatkan munculnya kampanye terselubung di tengah upaya pemerintah dalam menangani dan mencegah menyebarnya Covid-19. Indikasi munculnya kampanye terselubung telah dilakukan beberapa kepala daerah, salah satunya oleh bupati Klaten di tengah wabah Covid-19 dengan menyertakan foto diri dalam bantuan sosial (bansos), bahkan juga ditandai dengan munculnya foto kepala daerah di baliho-baliho di berbagai tempat strategis, di media massa, dan di media sosial di tengah pandemi virus corona. Wabah virus Covid-19 yang merupakan tragedi sosial kemanusiaan dimanfaatkan untuk kepentingan politik yang sifatnya pragmatis oleh segelintir anak bangsa. Terjadinya fenomena visualitas fotografi yang bersinggungan dengan fenomena politik dalam Pilkada 2020 ini menarik dan penting untuk dikaji. Tujuan kajian ini adalah untuk membaca dan memahami lebih dalam atas intervensi visual secara terus-menerus sebagai bagian esensi komunikasi sosial-politik. Untuk mengkaji fenomena tersebut menggunakan visual metodologis dari Gillian Rose (2001) yang didasarkan pada objek material berupa foto bupati Klaten pada berbagai media yang ditengarai sebagai bentuk kampanye politik Pilkada. Metode ini akan memaparkan deskripsi dan analisis secara komprehensif dengan dibantu berbagai literatur. Visualitas fotografi dalam konteks ini digunakan untuk menggambarkan citra visual yang dapat menarasikan melalui berbagai macam simbol visual. Visualitas fotografi yang dimanfaatkan pejabat publik pada media komunikasi visual dapat dilihat sebagai bentuk politisasi sebagai konsekuensi lahirnya upaya penafsiran terhadap fakta atau realitas sosial. Oleh karena itu, fotografi menjadi salah satu elemen penting sebagai upaya kampanye dalam menghadapi pemilihan kepala daerah, di mana foto dilihat dari fungsinya memiliki daya tarik dan persuasi yang kuat untuk membantu memperjelas dan memperteguh isi pesan terhadap konstituen atau masyarakat sebagai target sasarannya. PHOTOGRAPHIC VISUALITY: Photo of the Klaten Regent in the Regional Election Campaign in the Middle of Covid-19 Abstract The 2020 political agenda in Indonesia is a simultaneous democracy for regional heads (pilkada) followed by 270 stakes covering 9 provinces, 224 districts, and 37 cities. However, at a time when all candidates (candidates) start to prepare and introduce themselves to the public, at that moment a worldwide outbreak of the Corona virus (covid-19), including Indonesia. This resulted in a covert campaign amid government efforts to handle and prevent the spread of covid-19. Indications of the emergence of covert campaigns have been carried out by several regional heads, including the klaten regent in the middle of the covid-19 outbreak by including self-portraits in baliho-baliho in various strategic places, in the media, and at social media amid the corona virus pandemic. The covid-19 virus outbreak that was a social humanitarian tragedy was used for pragmatic political interests by a few national children. The occurrence of visualization of photography in relation to the political phenomenon of this 2020 pillage is of interest and importance. The purpose of the study is to read and understand more deeply about visual interventions constantly as part of the essence of socio-political communication. To review the phenomenon using a visual methodological of gillian rose (2001) based on material Photograph of the regent of klaten on various media that are believed to be a form of the election political campaign. It will outline comprehensive descriptions and analyses with help from different literature. Photographic visuals in this context are used to depict visual images that can apply through various visual symbols. Visualization of photography used by public officials on visual communication media can be viewed as politicisation as a consequence of an interpretation of facts or social reality. In consequence, photography becomes one of the key elements of a campaign effort in the face of the electoral election, where photographs of its function have a strong appeal and persuasion to help clarify and solidify the message's content of the constituency or society as its target.

Cite

CITATION STYLE

APA

Harsanto, P. W. (2021). Visualitas Fotografi Foto Bupati Klaten dalam Kampanye Pilkada di Tengah Covid-19. Rekam, 17(1), 37–50. https://doi.org/10.24821/rekam.v17i1.4475

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free