Pola Penggunaan Obat Herbal sebagai Terapi Komplementer pada Pasien Hiperkolesterol di Puskesmas Kota Pangkalpinang Tahun 2020

  • Husnayanti A
  • Zahriah Z
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar belakang: Penggunaan obat tradisional sebagai bagian dari pengobatan Hiperkolesterol semakin meningkat. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah harga yang murah disamping itu, efek samping yang ditimbulkan dianggap lebih sedikit. Tanaman obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol antara lain bawang putih, Binahong (Anredera cordifolia), Markisa (Passiflora edulis), Teh olong (Camelia sinensis), Daun sirsak (Annona muricata), Bidara (Ziziphus mauritiana). Tujuan: Penelitian ini adalah mengetahui pola penggunaan obat bahan alam sebagai terapi komplementer pada pasien hiperkolesterol. Metode: Penelitian ini bersifat diskriptif untuk mengetahui pola penggunaan obat bahan alam sebagai terapi komplementer pada pasien hiperkolesterol. Penelitian ini dilakukan di sembilan Puskesmas di Kota Pangkalpinang sepanjang bulan Maret 2020. Sampel yang digunakan adalah penderita Hiperkolesterol dan memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti. Dengan menggunakan rumus besar sampel untuk data nominal. Pengambilan sampel dilakukan tanpa acak (nonprabability sampling) dengan teknik pengambilan purposive sampling. Instrumen penelitian yang dipakai adalah lembar kuisioner. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup. Hasil: Penelitian menunjukkan Herbal yang paling banyak digunakan adalah daun salam (Syzygium polyantum Wight/ Walp) baik kombinasi maupun tunggal dan bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun. Cara penggunan herbal yang diracik sendiri oleh pasien hiperkolesterolemia sebagian besar dengan cara direbus (70%). Frekuensi penggunaan herbal pada pasien hiperkolesterolemia sebagian besar adalah satu kali sehari (64%). Takaran/dosis herbal yang digunakan oleh pasien hiperkolesterolemia yang meracik herbal sendiri masih dalam jumlah perkiraan (lembar, sejempol, segenggam, sejumput, batang, buah, siung, secukupnya). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pemilihan penggunaan herbal. Namun demikian, tidak terdapat hubungan antara usia pasien dengan pemilihan penggunaan herbal.

Cite

CITATION STYLE

APA

Husnayanti, A., & Zahriah, Z. (2013). Pola Penggunaan Obat Herbal sebagai Terapi Komplementer pada Pasien Hiperkolesterol di Puskesmas Kota Pangkalpinang Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang, 9(1). https://doi.org/10.32922/jkp.v9i1.341

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free