Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini didahului dengan pemberian angket untuk mengetahui gaya belajar siswa. Kemudian subjek dipilih 3 siswa dengan ketentuan 1 siswa dengan gaya belajar visual, 1 siswa dengan gaya belajar auditori dan 1 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Kemudian siswa diberikan soal kemampuan berpikir kritis dan selanjutnya dilakukan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, subjek visual mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 5 indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, dan self regulation dengan porelehan presentase 80%. Dengan demikian subjek visual dikategorikan mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi. Sedangkan subjek auditori mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 5 indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, dan self regulation dengan porelehan presentase 73,33% . Dengan demikian subjek auditori dapat dikategorikan mempuanya kemapuan berpikir kritis tinggi. Subjek kinestetik mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 4 indikator kemampuan berpikir kritis. Diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi dan inference dengan porelehan presentase 56,66% Dengan demikian subjek kinestetik dapat dikategorikan mempunyai kemampuan berpikir kritis cukup.
CITATION STYLE
Abdul Jalil, A. J., Siskawati, F. S. S., & Rawati, T. N. I. (2023). ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR. Edukasi, 11(2), 166–181. https://doi.org/10.61672/judek.v11i2.2678
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.