Pemberitaan Aksi Massa Pasca Kematian George Floyd oleh Media Daring New York Post dan CNN: Analisis Wacana Framing

  • Sastrawan I
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis berita yang dimuat oleh New York Post dan CNN terkait aksi massa pasca kematian George Floyd (46). Peristiwa ini menarik perhatian berbagai kalangan di seluruh belahan dunia karena dua hal: (1) pembunuhan yang dilakukan oleh pihak kepolisian masif terjadi di Amerika. Tercatat 5000 lebih korban meninggal oleh polisi Amerika, menurut The Washington Post pada statistik yang berjudul Fatal Force. Oleh karena topik ini menarik perhatian massa, banyak media mulai memberitakannya. Namun bahasa tidak digunakan secara transparan dan objektif oleh media. Hal ini menyebabkan media dikatakan memiliki ideologi dalam penyampaian informasi. Untuk menguak fenomena kebahasaan dalam media, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif serta aplikasi Lexico untuk melihat frekuensi kata yang digunakan. Data penelitian ini bersumber pada NY Post & CNN dan dianalisis menggunakan model framing Pan dan Kosicki: struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasilnya menunjukan bahwa NY Post cenderung berpihak kepada instasi negara, sedangkan CNN berfokus pada paham kemanusian dan solidaritas

Cite

CITATION STYLE

APA

Sastrawan, I. G. A. (2022). Pemberitaan Aksi Massa Pasca Kematian George Floyd oleh Media Daring New York Post dan CNN: Analisis Wacana Framing. Metahumaniora, 12(1), 19. https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v12i1.37836

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free