Buta huruf merupakan salah satu faktor yang menghambat kualitas sumber daya manusia. Salah satu hal mendasar yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pemberantasan buta huruf di kalangan masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdiaan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan aksara masyarakat sekitar hutan di Desa Manipi, Kecamatan Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Desa Manipi memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti kayu dan hasil hutan bukan kayu. Selain itu, daerah ini juga relatif terisolasi yang disebabkan oleh aksesibilitasnya sulit, dengan demikian warga jadi sulit mengakses pendidikan sehingga angka buta huruf cukup tinggi. Pemberantasan buta huruf disusun bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Bersama Masyarakat (PKBM) Harapan Bersama dan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada kegiatan pemberantasan buta aksara. Kemampuan aksara masyarakat sebelum dan sesudah program ini diukur melalui pre test dan post test. Usia peserta yang ikut dalam kegiatan ini adalah 17–59 tahun dengan total 55 peserta. Program dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap membaca, menulis, dan menghitung. Setiap tahapan mengacu pada modul pengajaran yang disusun oleh tim pelaksana dan dilakukan dengan menggunakan metode yang menarik. Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan membaca peserta meningkat dari 11 menjadi 70?, kemampuan menulis meningkat dari 9 menjadi 70?, sedangkan untuk kemampuan berhitung meningkat dari 15 menjadi 71?.
CITATION STYLE
Jessica, V., Halis, A., Ningsi, D. W., Virginia, G. F., & Syahidah, . (2017). Pemberantasan Buta Aksara untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Masyarakat Sekitar Hutan Desa Manipi, Kecamatan Pana, Kabupaten Mamasa. Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 136. https://doi.org/10.29244/agrokreatif.3.2.136-142
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.